Sabtu, 18 Maret 2023

PERAMALAN DAN PENAKSIRAN BIAYA BESERTA METODE-METODENYA


PERAMALAN DAN PENAKSIRAN BIAYA BESERTA METODE-METODENYA


Penaksiran    dan    peramalan    biaya    sangat    berguna    bagi manajeperusahaan untuk  menemukan  dan menentukan  bentuk dan   kurv biay suat perusahaan.   penaksiran   biay dapat dilakukan oleh perusahaan untuk keperluan perusahaan dalam wakt jangk pende maupun   untu wakt jangk panjangPemahaman   fungs biay untuk   wakt jangk pendek      akan membantu  pengambikeputusan  untuk  menilai  optimalisasi tingkat output perusahaan. Untuk waktu jangka panjang, fungsi biaya akan bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi.

2.1.  Penaksiran Biaya Jangka Pendek

Pemahaman terhadap fungsi biaya jangka pendek akan membantu para pembuat keputusan untuk menilai optimalisasi tingkat output sekarang dan memecahkan masalah pengambilan keputusan dengan menggunakan analisa kontribusi. Dalam pembuatan keputusan jangka pendek, konsep biaya inkramental memiliki peranan yang sangat penting yang mencakup biaya variabel dan perubahan biaya tetap. Dalam penaksiran biaya jangka pendek dapat dilakukan dengan 3 metode, yaitu:

a)    Ekstrapolasi Sederhana

Ekstrapolasi berarti menghubungkan nilai-nilai dengan titik-titik di luar kisaran yang ditunjukkan oleh data dasar yang dimiliki, dengan cara memproyeksikan berdasarkan pola hubungan yang tampak dalam data tersebut.

Metode yang paling sederhana ialah mengekstrapolasikan tingkat biaya marginal atau biaya variabel rata-rata saat ini (ke belakang atau ke depan) pada tingkat-tingkat output lainnya. Jika kita hanya memiliki satu observasi data biaya/output (yaitu pada tingkat sekarang) maka antisipasi bagi terjadinya keadaan diminishing returns harus dibuat atas dasar pertimbangan naluriah (judgement), pengalaman atau intuisi. Sebaliknya, pembuat keputusan mungkin juga beranggapan bahwa biaya marginal cenderung menurun jika output meningkat atau biaya marginal tidak mungkin naik atau turun, sehingga penaksiran terbaik adalah mengasumsikan bahwa biaya marginal konstan. Mungkin pendekatan terbaik untuk memecahkan masalah tersebut adalah sengan mengasumsikan biaya marginal konstan untuk tujuan ekstrapolasi dan kemudian meneliti sensivitas keputusan yang dibuat berdasarkan asumsi tersebut.

Contoh: perusahaan PT Gita Pratiwi menjual 500 lusin pakaian dalam kepada pembeli sebuah toko dengn diskon tertentu. Perusahaan itu menetapkan harga rata2 7000/ lusin. Tiba-tiba ada perubahan mendadak dalam manajemen perusaan tersebut dan manajer produksi yang baru sangat terkejut karena tidak adanya data tingkat produksi atau biaya. Namun dengan bekerja cepat manajer mengetahui bahwa untuk minggu sekarang tingkat produksi sebanyak 7000 lusin dengan TVC (Total Variabel Cost)[1] 42 juta Rupiah. Berari biaya variabel rata-rata 6000/ lusin. Tingkat output yang direncanakan untuk beberapa minggu berikutnya juga sebanyak 7000 lusin sehingga untuk memenuhi pesanan toko tersebut tingkat output harus ditingkatkan menjadi 7500 perminggu yang masih dalam jangkauan kapasitas pabrik

Manajer Produksi tidak mempunyai pilihan lain kecuali mengekstrapolasikan data tunggal yang dimilikinya tersebut. Jika tidak ada perubahan biaya lainnya kita dapat memperkirakan biaya inkremental sebesar 3 juta rupiah untuk memproduksi 500 pakaian tambahan dan penerimaan inkremental menjadi 3.5 juta rupiah. Jadi kontribusi dari keputusasan ini diharapkan positif sebesar 500.000,-.

b)        Analisis Gradien

Analisis   gradien   merupakan   analisis   yang   bertujuan   untuk   mengetahui tingkat  perubahan  biaya  total  pada  interval  output  tertentu. Tujuan   analisis   ini   adalah   untuk   mengetahu   biaya   marjinal   karena   adanya pertambahan   output. Gradien kurva TC (Total Cost)[2] diartikan sebagai tingkat perubahan TC pada interval output tertentu. Gradien berarti slope dan gradien dari TC ini dapat dihitung dengan cara membagi perubahan TC dengan perubahan tingkat output Gradien dari TC dapat dihitung dengan cara:

Gradien =

Gradien TC atau TVC tidak sama dengan MC (Marginal Cost)[3] karena MC menunjukkan perubahan TC yang hanya diakibatkan oleh perubahan satu unit output. Padahal dalam praktek, output cenderung berubah dengan loncatan yang tidak teratur sehingga harus dihitung gradien dengan interval-interval yang lebih besar dari satu unit. Gradien ini menghasilkan penaksir MC pada suatu kisaran tingkat output tertentu.

c)        Analisis Regresi dengan Data Runtut Waktu

Jika jumlah observasi data biaya output yang lebih banyak, maka kita dapat menggunakan metode ini untuk menaksir hubungan antara biaya dengan suatu tingkat output tertentu sehingga diperoleh suatu penaksir MC. Namun, penggunaan metode ini terkadang menimbulkan masalah yakni jika selama periode observasi beberapa faktor mengalami perubahan maka hasil dari analisis regresi akan menjadi kurang dapat dipercaya. Dan untukl menghindarinya data biaya harus dideflasi dengan sebuah indeks yang tepat dan unsur waktu harus dimasukkan sebagai variabel bebas dalam persamaan regresi yang akan kita estimasi.

2.2.            Penaksiran Biaya Jangka Panjang

 

Informasi fungsi biaya jangka panjang diperlukan bila kita akan melakukan ekspansi atau kontraksi ukuran pabrik dan untuk meyakinkan bahwa ukuran pabrik yang ada sudah optimal untuk tingkat output yang diproduksi.

Pada metode ini digunakan analisis regresi dengan data seksi silang (cross section). Karena penaksiran biaya jangka panjang merupakan usaha untuk menemukan ukuran pabrik yang berbeda-beda pada titik waktu tertentu (dengan asumsi teknologi dan harga faktor produksi tetap), maka kita tidak dapat menggunakan observasi data runtut waktu untuk mendapatkan taksiran fungsi biaya jangka panjang. Oleh karena itu, kita perlu mengumpulkan pasangan-pasangan observasi data yang menghubungkan tingkat output dengan biaya total untuk mendapatkan tingkat output ituuntuk setiap pabrik, pada satu periode waktu tertentu.

Ada 2 pokok masalah dalam penggunaan data seksi silang bagi penaksiran kurva rata-rata janka panjang :

1.    Masalah yang timbul karena observasi yang dikumpulkan sama sekali tidak merupakan titik-titik pada kurva biaya rata-rata jangka panjang (LRAC)

2.    Masalah yang timbul karena banyak pabrik yang tidak dapat beroperasi pada tingkat harga dan produkitivitas faktor produksi yang sama     

 

2.3.       Peramalan Biaya

 

Peramalan biaya diperlukan bila keputusan-keputusan yang akan diambil mencakup biaya untuk periode yang akan datang, misalnya dalam keputusan mengikat kontrak, keputusan untuk membeli atau membuat sendiri dan keputusan lain yang mempunyai dampak biaya bukan hanya periode sekarang. Ada 2 pengaruh yang mengakibatkan perubahaan dalam biaya yang akan datang:

a.         Perubahan produktivitas faktor produksi

Adanya perubahan produktivitas faktor produksi seperti peningkatan kapasitas mesin produksi, akan dapat dijadikan dasar untuk meramalkan biaya produksi perusahaan di masa yang akan datang.

b.        Perubahan harga faktor produksi

Adanya perubahan harga factor produksi (input) seperti  peningkatan   harga mesin produksi yang baru, juga dapat dijadikan dasar untuk meramalkan biaya produksi perusahaan di masa yang akan datang.

 

2.4.       Struktur Pasar

 

Dalam dunia nyata, proses di mana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya. Pasar (market) terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun potensial suatu produk tertentu. Struktur Pasar (market structure) mengacu pada lingkungan persaingan di mana pembeli dan penjual produk berinteraksi.

Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.

Biasanya struktur pasar dibagi menjadi empat jenis. Pasar persaingan sempurna pada kutub ekstrem yang satu, pasar monopoli murni pada kutub ekstrem yang lain, dan pasar persaingan monopolistik serta oligopoli yang berada di tengah-tengahnya. Jenis-jenis struktur atau organisasi pasar ini didefinisikan berdasarkan jumlah serta ukuran pembeli dan penjual produk, jenis produk yang dibeli dan dijual (yaitu, terstandardisasi atau homogen, berlawanan dengan produk terdiferensiasi), tingkat mobilitas sumber daya (yaitu, kemudahan bagi perusahaan atau pemilik faktor produksi untuk memasuki atau keluar dari pasar), serta tingkat pengetahuan tentang harga, biaya, dan kondisi permintaan dan penawaran yang dimiliki oleh agen-agen ekonomi (yaitu, perusahaan, pemilik faktor produksi, dan konsumen).

Ciri-ciri pasar di atas digunakan untuk mendefinisikan empat jenis struktur pasar diantarnya:

1)        Persaingan sempurna (perfect competition) adalah bentuk organisasi pasar di mana (a) terdapat banyak pembeli dan penjual suatu produk, masingmasing terlalu kecil untuk memengaruhi harga suatu produk; (b) produknya bersifat homogen; (c) terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; (d) agen ekonomi memiliki pengetahuan yang sempurna tentang kondisi pasar.

2)        Monopoli (monopoly) adalah bentuk organisasi pasar di mana hanya ada satu perusahaan yang menjual sebuah produk yang tidak memiliki substitusi dekat. Perusahaan baru sangat sulit atau bahkan tidak mungkin masuk ke dalam industri ini (terbukti dengan fakta bahwa dalam industri tersebut terdapat perusahaan tunggal).

3)        Persaingan monopolistik (monopolistic competition) mengacu pada kasus dimana terdapat banyak penjual produk yang terdiferensiasi dan perusahaanperusahaan cukup mudah keluar dan masuk ke dalam industri dalam jangka panjang.

4)        Oligopoli (oligopoly) adalah kasus ketika terdapat sedikit penjual sebuah produk yang homogen ataupun terdiferensiasi. Meskipun kemungkinan selalu ada bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri ini, untuk melakukannya tidaklah mudah (terbukti dengan fakta bahwa dalam industry tersebut hanya terdapat sedikit perusahaan).

Monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli sering disebut sebagai persaingan tidak sempurna (imperfect competition) untuk membedakannya dari pasar persaingan sempurna. Definisi berbagai struktur pasar yang disajikan di atas, akan dibahas secara rinci pada saat setiap struktur pasar ini dianalisis lebih mendalam.

 

2.5.       Faktor Penentu

 

Penggolongan biaya sesuai dengan perilaku biaya merupakan faktor kunci yang sangat penting didalam menaksir biaya masa depan dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Pembahasan mengenai perilaku biaya umumnya dihubungkan dengan factor-faktor yang mempengaruhi perubahan suatu biaya.

Terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi perilaku biaya. Setiap faktor saling berkaitan antara faktor yang satu dengan yang lainnya. Ketiga faktor yang mempengaruhi biaya tersebut adalah:

1)   Pengaruh manajemen terhadap biaya

2)   Karakteristik biaya dihubungkan dengan keluarannya

3)   Pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap biaya.

Selain ketiga macam faktor tersebut diatas, sebenarnya masih banyak faktor yang lain mempengaruhi perilaku biaya. Faktor ini dapat berasal dari internal organisasi dan eksternal organisasi. Seperti: kebijaksanaan pemerintah dibidang ekonomi dan politik, tingkat inflasi[4] dan deflasi[5] perubahan pasar dan persaingan serta lainnya.

Penaksiran atau prediksi biaya masa depan dipengaruhi oleh berbagai faktor dan mengandung unsur ketidakpastian (uncertainly) dan probabilitas. Hal ini disebabkan karena penaksiran biaya seringkali tidak dapat mengantisipasikan semua faktor dan memperoleh informasi masa depan yang lengkap.

 

PENUTUP

 

Kesimpulan

Dalam penaksiran biaya jangka pendek dapat dilakukan dengan 3 metode, yaitu: ekstrapolasi sederhana, analisis gradien, analisis regresi dengan data runtut waktu. Dan penaksiran biaya jangka panjang merupakan usaha untuk menemukan ukuran pabrik yang berbeda-beda pada titik waktu tertentu (dengan asumsi teknologi dan harga faktor produksi tetap), maka kita tidak dapat menggunakan observasi data runtut waktu untuk mendapatkan taksiran fungsi biaya jangka panjang. Ada 2 pengaruh yang mengakibatkan perubahaan dalam biaya yang akan datang yakni perubahan produktivitas faktor produksi dan perubahan harga faktor produksi.

Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.

Terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi perilaku biaya. Setiap faktor saling berkaitan antara faktor yang satu dengan yang lainnya. Ketiga faktor yang mempengaruhi biaya tersebut adalah:

1.        Pengaruh manajemen terhadap biaya

2.        Karakteristik biaya dihubungkan dengan keluarannya

3.        Pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap biaya.

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Arsyad, Lincolin. 2011. Ekonomi Manajerial. BPFE.

Vincent Gaspersz. 1996. Ekonomi Managerial Manajemen Bisnis Total, Gramedia Pustaka Utama.

Rahardja,  Prathama  dan  Mandala  Manurung.  2002.  Teori  Ekonomi  Mikro.  Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

http://hamzahmanajemen.blogspot.com/2011/12/penaksiran-dan-peramalan-biaya.html

http://ganeshasatria01.blogspot.com/2013/06/struktur-pasar.html

 




[1] Biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi perusahaan.

[2] Jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

[3] Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan.

[4] Peningkatan jumlah uang kertas yang berlebih-lebihan sehingga mengakibatkan melonjaknya harga barang-barang atau bisa disebut dengan kemerosotan nilai uang.

[5] Penurunan peredaran uang/penarikan nilai uang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar