PERAMALAN DAN PENAKSIRAN BIAYA BESERTA METODE-METODENYA
Penaksiran dan peramalan biaya sangat berguna bagi manajer perusahaan untuk menemukan dan menentukan bentuk dan kurva biaya suatu perusahaan. penaksiran biaya dapat dilakukan oleh perusahaan untuk keperluan perusahaan dalam waktu jangka pendek maupun untuk waktu jangka panjang. Pemahaman fungsi biaya untuk waktu jangka pendek akan membantu pengambil keputusan untuk menilai optimalisasi tingkat output perusahaan. Untuk waktu jangka panjang, fungsi biaya akan bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi.
2.1. Penaksiran Biaya
Jangka Pendek
Pemahaman
terhadap fungsi biaya jangka pendek akan membantu para pembuat keputusan untuk
menilai optimalisasi tingkat output sekarang dan memecahkan masalah pengambilan
keputusan dengan menggunakan analisa kontribusi. Dalam pembuatan keputusan
jangka pendek, konsep biaya inkramental memiliki peranan yang sangat penting
yang mencakup biaya variabel dan perubahan biaya tetap. Dalam penaksiran biaya
jangka pendek dapat dilakukan dengan 3 metode, yaitu:
a)
Ekstrapolasi Sederhana
Ekstrapolasi
berarti menghubungkan nilai-nilai dengan titik-titik di luar kisaran yang
ditunjukkan oleh data dasar yang dimiliki, dengan cara memproyeksikan berdasarkan
pola hubungan yang tampak dalam data tersebut.
Metode
yang paling sederhana ialah mengekstrapolasikan tingkat biaya marginal atau
biaya variabel rata-rata saat ini (ke belakang atau ke depan) pada
tingkat-tingkat output lainnya. Jika kita hanya memiliki satu observasi data
biaya/output (yaitu pada tingkat sekarang) maka antisipasi bagi terjadinya
keadaan diminishing returns harus dibuat atas dasar pertimbangan
naluriah (judgement), pengalaman atau intuisi. Sebaliknya, pembuat
keputusan mungkin juga beranggapan bahwa biaya marginal cenderung menurun jika
output meningkat atau biaya marginal tidak mungkin naik atau turun, sehingga
penaksiran terbaik adalah mengasumsikan bahwa biaya marginal konstan. Mungkin
pendekatan terbaik untuk memecahkan masalah tersebut adalah sengan
mengasumsikan biaya marginal konstan untuk tujuan ekstrapolasi dan kemudian
meneliti sensivitas keputusan yang dibuat berdasarkan asumsi tersebut.
Contoh:
perusahaan PT Gita Pratiwi menjual 500 lusin pakaian dalam kepada pembeli
sebuah toko dengn diskon tertentu. Perusahaan itu menetapkan harga rata2 7000/
lusin. Tiba-tiba ada perubahan mendadak dalam manajemen perusaan tersebut dan
manajer produksi yang baru sangat terkejut karena tidak adanya data tingkat
produksi atau biaya. Namun dengan bekerja cepat manajer mengetahui bahwa untuk
minggu sekarang tingkat produksi sebanyak 7000 lusin dengan TVC (Total
Variabel Cost)[1] 42
juta Rupiah. Berari biaya variabel rata-rata 6000/ lusin. Tingkat output yang
direncanakan untuk beberapa minggu berikutnya juga sebanyak 7000 lusin sehingga
untuk memenuhi pesanan toko tersebut tingkat output harus ditingkatkan menjadi
7500 perminggu yang masih dalam jangkauan kapasitas pabrik
Manajer
Produksi tidak mempunyai pilihan lain kecuali mengekstrapolasikan data tunggal
yang dimilikinya tersebut. Jika tidak ada perubahan biaya lainnya kita dapat
memperkirakan biaya inkremental sebesar 3 juta rupiah untuk memproduksi 500
pakaian tambahan dan penerimaan inkremental menjadi 3.5 juta rupiah. Jadi
kontribusi dari keputusasan ini diharapkan positif sebesar 500.000,-.
b)
Analisis Gradien
Analisis gradien merupakan
analisis yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat perubahan biaya
total
pada
interval output
tertentu. Tujuan analisis ini adalah
untuk mengetahu biaya marjinal karena adanya pertambahan
output. Gradien kurva
TC (Total Cost)[2]
diartikan sebagai tingkat perubahan TC pada interval output tertentu. Gradien
berarti slope dan gradien dari TC ini dapat dihitung dengan cara membagi
perubahan TC dengan perubahan tingkat output Gradien dari TC dapat dihitung dengan cara:
Gradien =
Gradien
TC atau TVC tidak sama dengan MC (Marginal Cost)[3]
karena MC menunjukkan perubahan TC yang hanya diakibatkan oleh perubahan satu
unit output. Padahal dalam praktek, output cenderung berubah dengan loncatan
yang tidak teratur sehingga harus dihitung gradien dengan interval-interval
yang lebih besar dari satu unit. Gradien ini menghasilkan penaksir MC pada
suatu kisaran tingkat output tertentu.
c)
Analisis Regresi dengan Data Runtut Waktu
Jika
jumlah observasi data biaya output yang lebih banyak, maka kita dapat
menggunakan metode ini untuk menaksir hubungan antara biaya dengan suatu
tingkat output tertentu sehingga diperoleh suatu penaksir MC. Namun, penggunaan
metode ini terkadang menimbulkan masalah yakni jika selama periode observasi
beberapa faktor mengalami perubahan maka hasil dari analisis regresi akan
menjadi kurang dapat dipercaya. Dan untukl menghindarinya data biaya harus
dideflasi dengan sebuah indeks yang tepat dan unsur waktu harus dimasukkan
sebagai variabel bebas dalam persamaan regresi yang akan kita estimasi.
2.2.
Penaksiran Biaya Jangka Panjang
Informasi
fungsi biaya jangka panjang diperlukan bila kita akan melakukan ekspansi atau
kontraksi ukuran pabrik dan untuk meyakinkan bahwa ukuran pabrik yang ada sudah
optimal untuk tingkat output yang diproduksi.
Pada
metode ini digunakan analisis regresi dengan data seksi silang (cross
section). Karena penaksiran biaya jangka panjang merupakan usaha untuk
menemukan ukuran pabrik yang berbeda-beda pada titik waktu tertentu (dengan asumsi
teknologi dan harga faktor produksi tetap), maka kita tidak dapat menggunakan
observasi data runtut waktu untuk mendapatkan taksiran fungsi biaya jangka
panjang. Oleh karena itu, kita perlu mengumpulkan pasangan-pasangan observasi
data yang menghubungkan tingkat output dengan biaya total untuk mendapatkan
tingkat output ituuntuk setiap pabrik, pada satu periode waktu tertentu.
Ada
2 pokok masalah dalam penggunaan data seksi silang bagi penaksiran kurva
rata-rata janka panjang :
1.
Masalah yang timbul karena observasi yang dikumpulkan
sama sekali tidak merupakan titik-titik pada kurva biaya rata-rata jangka
panjang (LRAC)
2.
Masalah yang timbul karena banyak pabrik yang tidak dapat
beroperasi pada tingkat harga dan produkitivitas faktor produksi yang sama
2.3.
Peramalan Biaya
Peramalan
biaya diperlukan bila keputusan-keputusan yang akan diambil mencakup biaya
untuk periode yang akan datang, misalnya dalam keputusan mengikat kontrak,
keputusan untuk membeli atau membuat sendiri dan keputusan lain yang mempunyai
dampak biaya bukan hanya periode sekarang. Ada 2 pengaruh yang mengakibatkan
perubahaan dalam biaya yang akan datang:
a.
Perubahan produktivitas faktor produksi
Adanya perubahan produktivitas faktor produksi
seperti
peningkatan kapasitas mesin
produksi, akan dapat
dijadikan dasar
untuk meramalkan biaya produksi perusahaan di masa yang akan datang.
b.
Perubahan harga faktor produksi
Adanya
perubahan
harga factor produksi
(input) seperti peningkatan harga mesin produksi yang baru, juga dapat dijadikan dasar untuk meramalkan biaya
produksi perusahaan di masa yang akan datang.
2.4.
Struktur
Pasar
Dalam
dunia nyata, proses di mana tingkat harga dan output ditentukan sangat
dipengaruhi oleh struktur pasarnya. Pasar (market) terdiri atas pembeli
dan penjual aktual maupun potensial suatu produk tertentu. Struktur Pasar
(market structure) mengacu pada lingkungan persaingan di mana pembeli dan
penjual produk berinteraksi.
Struktur
pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan
pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam
industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan
dalam kegiatan industri.
Biasanya
struktur pasar dibagi menjadi empat jenis. Pasar persaingan sempurna pada kutub
ekstrem yang satu, pasar monopoli murni pada kutub ekstrem yang lain, dan pasar
persaingan monopolistik serta oligopoli yang berada di tengah-tengahnya.
Jenis-jenis struktur atau organisasi pasar ini didefinisikan berdasarkan jumlah
serta ukuran pembeli dan penjual produk, jenis produk yang dibeli dan dijual
(yaitu, terstandardisasi atau homogen, berlawanan dengan produk
terdiferensiasi), tingkat mobilitas sumber daya (yaitu, kemudahan bagi
perusahaan atau pemilik faktor produksi untuk memasuki atau keluar dari pasar),
serta tingkat pengetahuan tentang harga, biaya, dan kondisi permintaan dan
penawaran yang dimiliki oleh agen-agen ekonomi (yaitu, perusahaan, pemilik
faktor produksi, dan konsumen).
Ciri-ciri
pasar di atas digunakan untuk mendefinisikan empat jenis struktur pasar
diantarnya:
1)
Persaingan
sempurna (perfect competition) adalah bentuk organisasi pasar di mana
(a) terdapat banyak pembeli dan penjual suatu produk, masingmasing terlalu
kecil untuk memengaruhi harga suatu produk; (b) produknya bersifat homogen; (c)
terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; (d) agen ekonomi memiliki
pengetahuan yang sempurna tentang kondisi pasar.
2)
Monopoli (monopoly)
adalah bentuk organisasi pasar di mana hanya ada satu perusahaan yang menjual
sebuah produk yang tidak memiliki substitusi dekat. Perusahaan baru sangat
sulit atau bahkan tidak mungkin masuk ke dalam industri ini (terbukti dengan
fakta bahwa dalam industri tersebut terdapat perusahaan tunggal).
3)
Persaingan
monopolistik (monopolistic competition) mengacu pada kasus dimana
terdapat banyak penjual produk yang terdiferensiasi dan perusahaanperusahaan
cukup mudah keluar dan masuk ke dalam industri dalam jangka panjang.
4)
Oligopoli (oligopoly)
adalah kasus ketika terdapat sedikit penjual sebuah produk yang homogen ataupun
terdiferensiasi. Meskipun kemungkinan selalu ada bagi perusahaan baru untuk
masuk ke dalam industri ini, untuk melakukannya tidaklah mudah (terbukti dengan
fakta bahwa dalam industry tersebut hanya terdapat sedikit perusahaan).
Monopoli,
persaingan monopolistik, dan oligopoli sering disebut sebagai persaingan tidak
sempurna (imperfect competition) untuk membedakannya dari pasar
persaingan sempurna. Definisi berbagai struktur pasar yang disajikan di atas,
akan dibahas secara rinci pada saat setiap struktur pasar ini dianalisis lebih
mendalam.
2.5.
Faktor
Penentu
Penggolongan
biaya sesuai dengan perilaku biaya merupakan faktor kunci yang sangat penting
didalam menaksir biaya masa depan dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Pembahasan
mengenai perilaku biaya umumnya dihubungkan dengan factor-faktor yang
mempengaruhi perubahan suatu biaya.
Terdapat
tiga faktor penting yang mempengaruhi perilaku biaya. Setiap faktor saling
berkaitan antara faktor yang satu dengan yang lainnya. Ketiga faktor yang mempengaruhi
biaya tersebut adalah:
1)
Pengaruh
manajemen terhadap biaya
2)
Karakteristik
biaya dihubungkan dengan keluarannya
3)
Pengaruh
perubahan volume kegiatan terhadap biaya.
Selain ketiga macam faktor tersebut
diatas, sebenarnya masih banyak faktor yang lain mempengaruhi perilaku biaya.
Faktor ini dapat berasal dari internal organisasi dan eksternal organisasi.
Seperti: kebijaksanaan pemerintah dibidang ekonomi dan politik, tingkat inflasi[4]
dan deflasi[5]
perubahan pasar dan persaingan serta lainnya.
Penaksiran atau prediksi biaya masa
depan dipengaruhi oleh berbagai faktor dan mengandung unsur ketidakpastian (uncertainly)
dan probabilitas. Hal ini disebabkan karena penaksiran biaya seringkali tidak
dapat mengantisipasikan semua faktor dan memperoleh informasi masa depan yang
lengkap.
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam penaksiran
biaya jangka pendek dapat dilakukan dengan 3 metode, yaitu: ekstrapolasi sederhana,
analisis gradien, analisis regresi dengan data runtut waktu. Dan penaksiran
biaya jangka panjang merupakan usaha untuk menemukan ukuran pabrik yang
berbeda-beda pada titik waktu tertentu (dengan asumsi teknologi dan harga
faktor produksi tetap), maka kita tidak dapat menggunakan observasi data runtut
waktu untuk mendapatkan taksiran fungsi biaya jangka panjang. Ada 2 pengaruh
yang mengakibatkan perubahaan dalam biaya yang akan datang yakni perubahan
produktivitas faktor produksi dan perubahan harga faktor produksi.
Struktur pasar adalah penggolongan
produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis
produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya
keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Terdapat tiga faktor penting yang
mempengaruhi perilaku biaya. Setiap faktor saling berkaitan antara faktor yang
satu dengan yang lainnya. Ketiga faktor yang mempengaruhi biaya tersebut adalah:
1.
Pengaruh
manajemen terhadap biaya
2.
Karakteristik
biaya dihubungkan dengan keluarannya
3.
Pengaruh
perubahan volume kegiatan terhadap biaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2011. Ekonomi Manajerial. BPFE.
Vincent Gaspersz. 1996. Ekonomi Managerial
Manajemen Bisnis Total, Gramedia Pustaka Utama.
Rahardja, Prathama
dan Mandala
Manurung. 2002. Teori Ekonomi Mikro.
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
http://hamzahmanajemen.blogspot.com/2011/12/penaksiran-dan-peramalan-biaya.html
http://ganeshasatria01.blogspot.com/2013/06/struktur-pasar.html
[1]
Biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi
perusahaan.
[2] Jumlah
keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya
tetap dan biaya variabel.
[3] Kenaikan
biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit
keluaran tambahan.
[4]
Peningkatan jumlah uang kertas yang berlebih-lebihan sehingga mengakibatkan
melonjaknya harga barang-barang atau bisa disebut dengan kemerosotan nilai
uang.
[5]
Penurunan peredaran uang/penarikan nilai uang.