Sabtu, 25 Februari 2023

PENGERTIAN TASAWUF

 

TASAWUF

A.    Karakteristik Umum

Tasawuf secara umum adalah falsafah hidup dan cara tertentu dalam tingkah laku manusia dalam upaya merealisasikan kesempurnaan moral, pemahaman tentang hakikat realitas dan kebahagiaan rohaniah (Abul Wafa’ al-Taftazani, Madkhal Ila Tasawwuf Al-Islami, Dar al-Saqafah li al-Tiba’ah wa al-Nasyr, Cairo, 1979, hlm.3).

B.     Pengertian Tasawuf Secara Etimologi

Secara etimologis, para ahli berselisih tentang asal kata tasawuf, antara lain :

·         Shuffah ( serambi tempat duduk ), yakni serambi masjid nabawi di Madinah yang disediakan untuk orang-orang yang belum mempunyai tempat tinggal dan kalangan Muhajirin di masa Rasulullah SAW. Mereka biasa dipanggil ahli shuffah (pemilik serambi) karena di serambi masjid itulah mereka bernaung.

·         Shaf ( barisan ), karena kaum shufi mempunyai iman kuat, jiwa bersih, ikhlas, dan senantiasa memilih barisan yang paling depan dalam sholat berjamaah atau dalam perang suci.

·         Shafa:bersih atau jernih.

·         Shufanah : Sebutan nama kayu yang bertahan tumbuh di padang pasir.

·         Shuf (bulu domba), disebabkan karena kaum sufi biasa menggunakan pakaian dari bulu domba yang kasar, sebagai lambang akan kerendahan hati mereka, juga menghindari sikap sombong, serta meninggalkan usaha-usaha yang bersifat duniawi. Orang yang berpakaian bulu domba disebut “ mutashawwif ”, sedangakan perilakunya disebut “ tasawuf ”.

·         Theosofi : Ilmu ketuhanan. Tetapi yang terakhir ini tidak disetujui oleh H.A.R.Gibb. Dia cenderung kata tasawuf berasal dari Shuf (bulu domba).

 

C.     Pengertian Tasawuf Secara Terminologi

     Sedangkan menurut terminologis pun, tasawuf diartikan secara variatif oleh para ahli sufi, antara lain yaitu :

Imam Junaid dari Baghdad (m. 910), mendefinisikan tasawuf sebagai “mengambil setiap    sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah”.


      Syekh Abul Hasan asy-Syadzili (m. 1258) syekh sufi besar dari Afrika Utara, mendefinisikan tasawuf sebagai “praktik dan latihan diri melalui cinta yang dalam dan ibadah untuk mengembalikan diri kepada jalan Tuhan” 3).

      Sahal al-Tustury (w 245) mendefinisikan tasawuf dengan “ orang yang hatinya jernih dari kotoran, penuh pemikiran, terputus hubungan dengan manusia, dan memandang antara emas dan kerikil” 4).

      Syeikh Ahmad Zorruq (m. 1494) dari Maroko mendefinisikan tasawuf sebagai berikut :
“Ilmu yang denganya anda dapat memperbaiki hati dan menjadikannya semata-mata bagi Allah, dengan menggunakan pengetahuan anda tentang jalan islam, khususnya fiqih dan pengetahuan yang berkaitan, untuk memperbaiki amal anda dan menjaganya dalam batas-batas syariat islam agar kebijaksanaan menjadi nyata”.

      Syekh  Muhammad Al Kurdi yaitu ilmu yang dengannya dapat diketahui hal ihwal(perbuatan)kebaikan dan keburukan jiwa dengan cara membersihkan sifat-sifat yang buruk dan mengisinya dengan sifat-sifat yang baik.

      Imam Ghozali-Abu Bakar yaitu budi pekerti, barang siapa yang member budi pekerti atasmu,berarti ia memberikan bekal dalam dirimu dalam bertasawuf.

      Muhammad An Nawawi – Al Junaid Al Baghdadi yaitu memelihara atau menggunakan waktu.Seorang hamba tidak akan menekuni (tasawuf) tanpa aturan ,tidak tepat ibadahnya tanpa tertuju pada TuhanNya dan merasa tidak berhubungan tanpa menggunakan waktu.

      As Suhrawardi ,tasawuf yaitu mencari hakikat dan meninggalkan sesuatu yang ada di tangan makhluk (kesenangan dunia).

      Radim bin Ahmad Al Baghdadi yaitu faqr,rela berkorban dan rela meninggalkan kebathilan (ghurur).

      Abu Yazid Al Bustami yaitu kondisi di mana seseorang mengencangkan ikat pinggangnya(karena menahan lapar) dan pengekangan erhadap syahwat dunia sesaat dan mementingkan kepentingan pribadi kepada Alloh dengan mencurahkan secara totalitas kepadaNya.

      Abu Wafa’ Al Taftazani yaitu pandangan filosofis kehidupan untuk mengembangkan moral jiwa yang dapat direalisasikan dengan latihan praktis.

     Ma’ruf al-Karkhi,tasawuf ialah mengambil hakikat dan putus asa terhadap apa yang ada ditangan makhluk, maka siapa yang tidak benar-benar fakir, dia tidak benar-benar bertasawuf

     Abu Turab al-Nakhsabi,sufi adalah orang yang tidak ada sesuatu apapun mengotori dirinya dan dapat membersihkan segala sesuatu

     Zu al-Nun al-Misri,sufi adalah orang ynag tidak suka meminta dan tidak merasa susah karena ketiadaan

    Al-Mujahadah, yaitu definisi yang membicarakan tentang pengalaman yang menyangkut kesungguhan dan kegiatan

     Abu al-Husain al-Nuri,tasawuf bukanlah wawasan atau ilmu, tetapi akhlak. Karena seandainya wawasan, maka ia dapat dicapai hanya dnegan kesungguhan, dan seandainya ilmu, ia akan dapat dicapai dengan belajar, akan tetapi tasawuf hanya dapat dicapai dengan berakhlak dengan akhlak Allah, dan engkau tidak akan mamapu menerima akhlak ke-Tuhanan hanya dengan wawasan dan ilmu.

    Sahl ibn Abdillah al-Tustari,tasawuf ialah sedikit makan, tenang dengan Allah dan menjauhi manusia.

    Abu Muhammad Ruwaim,tasawuf terdiri dari tiga perangai: berpegang kepada kefakiran dan mengharap Allah, merendahkan diri dan mendahulukan ornag lain dengan tidak menonjolkan diri, dan dengan meninggalkan usaha.

    Al-Mazaqah, yaitu definisi yang membicarakan pengalaman dari segi perasaan.

    Al-Junaidi al-Bagdadi,tasawuf ialahbahwa engkau bersama Allah tanpa ada penghubung.

    Abu Bakral-Syibli,orang-orang sufi adalah anak-anak kecil di pangkuan Tuhan

    Al-Ghazaly di dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin menukilkan beberapa pendapat tentang definisi Tasawuf yaitu:

    Ilmu Tasawuf ialah pengetahuan tentang ikhlas, dan menjauhi hal-hal yang merusak jiwa, cara membedakan bisikan Malaikat dan bisikan syaitan iblis.

    Ilmu Tasawuf ialah pengetahuan tentang hal diri dan tingkatan kita dalal mendekatkan diri kepada Tuhan.

    Ilmu Tasawuf ialah ilmu batin yang hanya menjadi tugas golonga tertentu yang ahli dalam ilmu itu dan buka untuk umum.

    Abu Thalib Al-Makky berkata: “Tasawuf ialah ilmu tentang kandunagan Al-Qur’an dan Hadist yang menjadi dasar Islam.


Dengan demikian dapat disimpulkan secara sederhana, bahwa tasawuf itu adalah suatu sistem latihan dengan kesungguhan (riyadlah-mujahadah) untuk membersihkan, mempertinggi, dan memperdalam kerohanian dalam rangka mendekatkan (taqarrub) kepada Allah, sehingga dengan itu maka segala konsentrasi seseorang hanya tertuju kepada-Nya.

Dengan pengertian seperti itu, maka dapat dikatakan bahwa tasawuf adalah bagian ajaran Islam, karena ia membina akhlak manusia (sebagaimana Islam juga diturunkan dalam rangka membina akhlak umat manusia) di atas bumi ini, agar tercapai kebahagaan dan kesempurnaan hidup lahir dan batin, dunia dan akhirat. Oleh karena itu, siapapun boleh menyandang predikat mutasawwif sepanjang berbudi pekerti tinggi, sanggup menderita lapar dan dahaga, bila memperoleh rizki tidak lekat di dalam hatinya, dan begitu seterusnya yang pada pokoknya sifat-sifat mulia, dan terhindar dari sifat-sifat tercela.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar